Kamis, 21 November 2013

Persahabatan Bung Karno & PJ Nehru

Presiden Soekarno & PJ Nehru
Mantan Perdana Menteri India Pandit Jawaharlal Nehru dan Presiden Soekarno merupakan pelopor kekuatan besar Asia. Kedua pemimpin kharismatik itu tidak saja memegang peran kunci dalam perjuangan kemerdekaan masing-masing negara, tetapi mereka memiliki visi yang lebih luas bagi persatuan dan solidaritas di negara Asia.
Pandangan kedua pemimpin ini mengenai suatu masyarakat baru negara-negara yang bebas dan baru merdeka, menghasilkan Konferensi Bandung pada 1955 dan kemudian melahirkan pergerakan Nonblok pada 1961. Mereka juga memiliki visi yang sama mengenai sebuah Asia yang bebas dari belenggu kolonialisme yang kemudian menemukan kembali warisan budaya, seni.

Demikian juga sejarah Asia yang gemilang serta membuat identitas bersama yang modern, namun tetap berakar pada inti budaya dan spiritual. Pada abad yang baru ini, visi Nehru dan Soekarno bagi kedua bangsa memiliki arti baru. Demikianlah, masa-masa penting kedua pemimpin yang bersahabat kental--yang terekam dalam bidikan lensa, dapat disaksikan lewat pameran foto di STSI Negeri Denpasar 1-4 November 2002.

Sekitar 63 foto kedua mantan pemimpin ini, kata Kadis Kebudayaan Bali IGA Rai Arnita, Kamis (31/10) kemarin. Ia yang didampingi Kasubdis Kesenian Luh Putu Haryani dan Seksi Pameran Festival India Nyoman Nikanaya menyebutkan, kegiatan itu serangkaian dengan Festival of India di Indonesia, 14 Oktober - 4 November 2002. Pameran foto tersebut menurut rencana dibuka Gubernur Bali Dewa Beratha, Jumat (1/11) pagi ini. Selain pameran foto, festival India di Bali yang berlangsung Jumat (18/10) lalu menyajikan berbagai bentuk kesenian, salah satunya Daksha Sheth Dance Company.
Dari 63 foto hitam putih itu, beberapa di antaranya menceritakan kunjungan Nehru ke Bali. Saat berkunjung ke Pulau Dewata, Nehru didampingi Soekarno beserta keluarga. Dalam foto tampak sejumlah perempuan Bali berpakaian tradisi menyambut Soekarno dan PM Nehru di Kintamani, Bangli, 14 Juni 1950.
Sebagai tanda terima kasih dan penghargaan atas upaya India mendukung kemerdekaan Indonesia, para pembesar di Bali menghadiahkan pedang emas kepada Nehru. Dalam foto yang diambil 15 Juni 1950 itu tampak AAG Oka menyerahkan pedang tersebut disaksikan Soekarno dan istrinya Fatmawati.
Foto Soekaro-Nehru berlatar belakang Bali juga tampak ketika mereka berkunjung ke Museum Bali. Sosok Presiden Megawati kecil tampak juga dalam foto ketika PM Nehru berkunjung ke Indonesia. Menggunakan rok dan rambut dikepang dua, Megawati tampak berada di tengah-tengah sosok Nehru, Indira Gandhi, Soekarno ayahnya dan kedua anak-anak Nehru Rajiv dan Sanjay.
Selain foto, dalam pameran itu juga dipajang sejumlah arsip surat baik dari Nehru kepada Soekarno atau sebaliknya. Di antaranya surat Soekarno kepada PM Nehru membahas pertukaran buku dan perpustakaan antara kedua negara 13 Maret 1947. Ada juga surat Soekarno kepada Nehru untuk minta bantuan pelukis Affandi 19 Maret 1947.


Posted By : Nasionalisme Soekarno

Tidak ada komentar:

Posting Komentar